Merekam Dan Memproses Audio, Untuk Video Profesional

Kenapa audio/ suara begitu penting dalam sebuah video?

Audio/ suara dalam video berfungsi sebagai penguat informasi, juga dapat membantu terbentuknya kesan, mood, dan dimensi dalam video itu sendiri. Itulah kenapa video maker profesional sangat memperhatikan kualitas audio dalam setiap karyanya.

Foto : Vimeo
Sebagai contoh dalam sebuah iklan, sebagus apapun bentuk visualnya kalau suaranya acak-acakan akan mengurangi ketertarikan calon konsumen terhadap produk yang diiklankan. Selain itu informasi tidak akan tersampaikan dengan baik, akhirnya kesan yang diterima pemirsa relatif buruk

Contoh lain dalam sebuah reportasi berita, informasi tidak akan diterima dengan baik jika suara reporter kurang jelas.

Dalam artikel ini kita akan membahas bagaimana menghasilkan audio yang mewah dalam video yang akan kita kerjakan.

Teknik-teknik yang akan kita bahas sebagian besar digunakan untuk video naratif, artinya video membutuhkan narasi dan/ atau dialog sebagai penguat informasi untuk menjelaskan pada pemirsa supaya informasi dapat diterima dengan baik. Seperti pada video dokumentasi, dokumenter, film, profil, dsb.

Untuk video non-naratif seperti video pemandangan dan timelapse gunakan saja musik yang keren sebagai latar, tentunya disesuaikan dengan konsep dan tema. (Nanti akan kita bahas pada poin terakhir).

Berikut langkah-langkah yang dilakukan profesional untuk menghasilkan audio yang mewah :

1. Gunakan Shotgun/ Boom Mic


Foto : Wikimedia Commons
Shotgun mic adalah mikrofon tambahan yang memiliki kemampuan lebih dibanding mikrofon bawaan kamera. Mikrofon ini seringkali dipakai dalam pembuatan film untuk merekam dialog.

Berikut kelebihannya :
  • Memiliki kepekaan yang tinggi terhadap suara, jadi kita bisa merekam dialog atau suara yang ingin direkam dengan jelas.
  • Memiliki busa windscreen yang berfungsi menyaring suara angin supaya tidak ikut terekam. Suara angin yang ikut terekam akan menutupi atau mengganggu suara yang ingin kita rekam.
  • Memiliki sudut rekam suara yang sempit, artinya shotgun mic hanya fokus merekam suara yang berasal dari arah depan saja. Suara dari samping dan belakang tidak akan terekam.
Penggunaan shotgun mic bisa langsung dipasang di atas kamera jika ingin mengambil gambar dari dekat. Untuk pengambilan gambar dari jarak yang agak jauh diperlukan boom/ fish pole (tongkat) yang membutuhkan kabel panjang dan boom operator/ kru tambahan untuk memegangnya.

2. Merekam dari mixer (sound system)


Foto : Flickr
Teknik ini kita gunakan pada acara-acara yang memakai sound system seperti acara pernikahan, konser, dsb. Untuk acara konser sangat direkomendasikan menggunakan teknik ini. Dengan sesekali kita sertakan suara penonton supaya lebih terasa sensasi konsernya.

Prinsip kerja teknik ini suara yang kita rekam untuk video berasal dari mixer sound system.

Tujuannya supaya suara yang terekam murni hanya suara dari sound system saja tanpa terkontaminasi noise/ suara yang tidak diinginkan. Kita bisa langsung merekam ke kamera atau menggunakan portable media recorder ataupu laptop.

Untuk lebih jelasnya silahkan buka link berikut Cara Mudah Record Audio dari Mixer

3. Merekam Todong


Foto : Pixabay
Teknik ini adalah alternatif jika teknik nomor 1 dan 2 tidak memungkinkan untuk diterapkan. Teknik todong artinya kita langsung menodongkan mikrofon/ kamera sedekat mungkin dengan sumber suara. Supaya suara yang ingin kita rekam dapat diterima dengan jelas.

Dalam kondisi mendesak (ketika tidak membawa/ tidak memiliki mikrofon eksternal) kita bisa memanfaatkan mikrofon internal/ bawaan kamera yang kita todongkan dekat sekali dengan sumber suara.

Tentunya dengan mengorbankan komposisi gambar yang terlalu dekat (over close). Dalam kasus seperti ini sengaja kita abaikan gambar karena tujuannya hanya untuk merekam suara saja. Nanti gambar kita isi dengan gambar/ stok yang sesuai dengan bahasan.

Untuk suara yang jernih, usahakan memilih lokasi perekaman sejauh mungkin dari keramaian. Trik yang seringkali matsuting.com terapkan adalah memilih tempat rekaman di dalam mobil, matikan mesin dan AC, juga tutup semua pintu dan jendela.

Sebenarnya teknik todong ini mirip dengan handheld mic seperti pada reporter berita dengan mikrofon yang ditodongkan ke narasumber.

4. Editing/ Processing


Foto : YouTube
Proses editing akan tetap diperlukan sekalipun kita sudah menerapkan teknik-tenik yang kita bahas di atas. Karena biasanya suara yang terekam tidak stabil volume/ desibel-nya.

Software yang sering kami gunakan adalah Cooledit Pro versi 2.0. Meskipun jadul software ini sudah cukup untuk processing audio standar.

Proses yang sering digunakan di cooledit adalah :

  • Amplitude dan Hardlimiting : untuk menstabilkan suara.
  • Noise remover : menghilangkan noise.
  • Hiss remover : menghilangkan suara desis, gunakan hanya jika ada tersisa suara desis setelah proses Noise remover.
  • Graphic equalizer : menyesuaikan equalizer (besar kecilnya volume di setiap frekwensi dari low/ bass sampai high/ treble)
  • Bila diperlukan tambahkan reverb untuk mempermanis suara.
Cooledit Pro hanyalah contoh, silahkan memilih software sesuai selera dan kebiasaan masing-masing.

5. Mixing dan Sound Effect


Foto : Pixabay
Tujuan dubbing sound effect dan mixing adalah memperkuat kesan, mood, dan dimensi dari sebuah video.

Mixing audio cukup di software editing video saja, sekaligus dengan proses editing video supaya lebih mudah mempresisikan gambar dan suara.

Tambahkan musik latar yang sesuai dengan tema dan konsep video yang kita buat, atur volume di bawah volume suara utama supaya suara utama tetap terdengar dengan jelas.

Sekedar saran, jangan sekali-kali menggunakan musik yang ber-hak cipta tanpa ijin, karena melanggar undang-undang. Gunakan hanya musik yang non-copyright, silahkan cari ! banyak sekali di internet.

Tambahkan sound effect untuk mempertegas pergerakan atau pergantian gambar. Biasanya sound effect yang digunakan untuk transisi berupa suara hentakan dan gesekan. Sesuaikan saja dengan selera masing-masing.

6. Belajar dan Latihan


Sering-seringlah menonton karya para profesional, baik di televisi ataupun internet, amati bagaimana mereka mengolah audio mulai dari suara utama hingga penggunaan sound effect.

Terus latihan dan padatkan jam terbang karena jam terbang akan mempengaruhi kemampuan dan insting kita dalam produksi. 

Sekian dulu artikel kali ini, jika ada masukkan dan pertanyaan silahkan tinggalkan pada kolom komentar.

Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Merekam Dan Memproses Audio, Untuk Video Profesional Merekam Dan Memproses Audio, Untuk Video Profesional Reviewed by Saya juplek on Januari 02, 2017 Rating: 5

3 komentar:

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.